Awal Desember Menjadi Kelabu Dengan Lift Maut Arkadia
Kotaria.com – Di awal bulan akhir tahun ini terjadi hal yang mengejutkan. Hal ini terjadi pada 09.40 WIB di Tower B Gedung Nestle, Perkantoran Hijau Arkadia, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Lift dari gedung tersebut putus dan telah menewaskan 2 karyawan PT Nestle Indonesia. Di dalam lift terdapat 3 orang dan yang selamat hanya 1 orang, yaitu 1 kontraktor dari ISS.
Informasi tersebut telah secara resmi disampaikan oleh Nur Shila Chirstianto sebagai Vice President Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia pada hari ini. Namun pihak perusahaan enggan menyebutkan nama dari para korban. Langkah ini diambil untuk menjaga kedukaan yang dialami keluarga korban. Tak hanya itu, perusahaan pun enggan menyampaikan di rumah sakit mana korban selamat dirawat.
Beberapa saat kemudian diketahui terdapat ambulans yang melaju ke RS Siloam. Begitu dipastikan ternyata benar, Abdul Rahman yang berusia 20 tahun awalnya dilarikan ke RS Marinir Cilandak yang kemudian direkomendasikan untuk berpindah ke RS Siloam agar mendapatkan perawatan terbaik.
Sang ayah yang menemaninya, Toni (55) mengungkapkan bahwa putranya mengalami luka yang cukup serius. Abdul mengalami luka para di tulang belakangnya yang sampai remuk dan patah tulang pada pergelangan kaki kiri. Namun Toni bersyukur bahwa putranya masih diberikan kesempatan untuk hidup oleh Tuhan.
Abdul Rahman merupakan satu-satunya korban yang selamat dari tragedi lift maut. Sedangkan korban yang tewas bernama Dyah Setyoningrum serta Ki Agus Roy. Dyah meninggal saat sedang mengalami perawatan di RS Marinir Cilandak. Ki Agus meninggal saat menjalani perawatan di RS Siloam.
Pihak perusahaan menjelaskan bahwa lift yang mengalami kecelakaan merupakan lift yang diperuntukan khusus untuk karyawan. Lift tersebut beroperasi pada lantai 3 ke lantai 7 di Gedung Nestle. Sedangkan untuk mengaksesnya harus dari lobby yang terletak di lantai 5.
Dugaan sementara lift terputus karena sling yang putus sehingga lift jatuh dari lantai 7 ke lantai 3. Sampai dengan saat ini pihak dari kepolisian terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab sebenarnya. Lokasi kejadian pun masih sulit untuk dijamah karena ada policeline yang dipasang.